bear


Kamis, 27 November 2014

"Aku dan Dunia kecil ku"

      terkadang setiap kita   takkan pernah tahu apa yang kelak terjadi mengapa tuhan menciptakan hal-hal yang tak pernah kita ketahui kadang ada saja satu firasat yang entah apa yang akan terjadi katanya firasat itu adalah bahasa alam dengan kita.


palembang jumat 11 september 2012

           kelas riuh dengan ramainnya sedangkan aku duduk di bangku paling depan dan terdiam jauh lamunan ku tentang firasat-firasat yang menghantuiku selama ini,setelah liburan memang diri ku ini sering melamun entah apa yang ku lamun kan seolah-olah banyak hal buruk yang akan terjadi. saat itu aku melambung jauh dengn buku "AKU" yang setiap hari ku pegang
     "heii devi ada bapak sadar donk"
suara sahabat ku menyadarkan ku dari lamunan sentakaku terbangun ku lihat saat itu seorang lelaki memasuki kelas kami entahlah awalnya ku kira dosen pengemasan informasi itu adalah bapak tua yang kolot dan berkacmata tebal dan apa yang ada di mindset ku itu semua salah aku tersenyum sendiri karna kali ini khayalan ku itu benar-benar salah.
           bapak itu memulai pelajaran hari pertama pada hari ini beliau menerangkan tentang pengertin pengemasa informasi menurut Rosa widiawan "Kemas ulang informasi merujuk pada penyajian informasi dalam bentuk yang lebih bisa dipahami, lebih mudah dibaca, dapat diterima dan bisa dimanfaatan, Pengemasan informasi mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik seseorang atau kelompok pemustaka dan menyesuaikannya dengan leingkungan yang disediakan sehigga pengyebaran informasi terjadi." setiaknya itulah yang ku ingat hari pertama saat itu lalu kemudian beliau menerangkan juga tentang tujauan informas 
" Tujuan kemas ulang
Kebutuhan kemas ulang informasi berasal dari gejala yang dinyatakan oleh Richard Wurman (1989) sebagai Kecemasan Informasi: suatu keadaan  karena kesenjangan antara apa yang harus kita pahami dan  pemahaman kita … ketika infromasi tidak memberitahu kita apa yang ingin kita ketahui." mungkin tak banyak yang ku ingat hanya beberapa namun semoga saja ilmu-ilmu ini bermanfaat
                 Setelah hari itu berlalu banyak cerita tentang dunia yang kami ketahui bapak banyak menceritakan tentang BUKU KIRI saat itu atau buku yang beraliran berbeda banyak tentang buku politik yang bertentangan dengan permerintahan contohnya saja KOMUNISME INDONESIA iya itu salah satu buku kiri yang tentunya gak boleh di pinjem dan di terbitkan lagi atau di tarik dari predaran nih buku-buku kiri. Kemudian bapak juga banyak menceritakan tentang G 30 S PKI perpustakann MULTATULI dan yang laiinya.
       Minggu terus berlalu  minggu ke 5 saat itu jumat pagi bapak sedikit kecewa dengan kelas kami karena pasalnya tugas membaca dari Nya tidak banyak yang membaca memang tugas membaca itu mungkin terasa berat padahal pustakawan sangat dianjurkan untuk banyak membaca, bacaan pertama yang ia beri saat itu ialah "knowladge Manajement" dari putu laxman phendit  bacaan yang sangat bagus untuk pustakawan namun sangat sedikit yang berminat membacanya semustinya kami harus menjadi "agen of change" kata bapak mmm telihat gurat kekecewaan di air mukannya namun ia tetap sabar menghadapinnnya.
                Dari hari itu kami menyadari pentingnya membaca bagi kita karena dengan tanpa membaca kita tidak akan pernah mendapatkan pengetahuan dan kita akan menjadi bodoh selamanya IQRA kata bapak itu IQRA bukan berarti membaca denga tartil saja namun harus kita baca dan benar-benar kita fahami untuk apa membaca dengan lancar namun tak ad satupun yang kita dapat dari bacaan itu, kosong saja tanpa ada yang melekat pemaham sedikit pun Bapak juga bilang IQRA itu gak sekedar baca buku,artikel atau makalah namun membaca bahasa tubuh membaca kesempatan banyak yang harus di baca di dunia ini agar kalian paham bagaimana cara dunia berhubungan dengan kalian bahkan ketika bahasa belum di kenal bahwa isyarat-isyarat itu saling berhubungan dengan manusia bahkan orang-orang zaman dulu sudah dapat membaca alam dan ketahuilah bahwa ilmu yang kita kenal saat ini adalah kemas ulang informasi dari  masa lalu dan terus di kemas hingga sekarang.
                   waktu terus berlalu semakin hari kami semakin mengenal bapak dengan baik kami sudah mulai tertawa bersama tidak ada lagi kekakuan antara kami dengan bapak dengan khayalan-khayalan dan pemikiran ku yang berkata bahwa bapak adalah orang yang kolot tenyata salah, minggu ini kami senang karena hari ini kami bakal nonton filem, aku penasaran sebenarnya filem apa yang akankami tonton, kelas buncah penuh dengan keributan sana sini jam 9:45 saat itu sedangkan bapak masih belum juga datang sedangkan aku masih sibuk dengan buku "AKU" yang selalu ku bawa kemana-mana entah apa yang ada di benak ku buku itu sangat menarik bagi ku mungkin karena aku sangat menyukai sastra dan novel-novel karya orang-orang yang memang benar-benar ahli di bidangnya setelah beberapa lama menunggu bapakpun masuk ke kelas dan segera membuka leptopnya dan menyiapkan keperluan-keperluan ritual kami
di pagi menjelang siang itu singakat kelas di buat menjadi seperti minibiboskop bapak sibuk mempesiapkan speaker dan lainnya sedangkan aku tidak sabar menonton filem "freedom writer" judul filem saat itu sangat menarik menurut ku, ternyata benar saja memang setelah ku ikuti filem itu memang bagus sekali untuk pendidikan, kalian boleh nontonya kok kalo memang pengen tahu dunia pendidikan yang seharusnya itu kayak gymana banyak banget pelajaran yang kita dapat dari filem itu. sampai bapak menyuruh kami meresensi filem tersebut sebagai tugas Pengemasan informasi.
               pagi selalu menawarkan cerita yang baru aku selalu senang dengan pagi hari karena saat inilah kita bisa mensyukuri karunia tuhan mentari yang indah terbit dengan sempurnanya aku yang terbiasa datang pagi untuk kuliah memnanti hari ini dengan penuh semangat hari jumat kini adalah hari yang paling ku nanti karena  mata kuliah ini adalah mata kulih yang paling ku senangi :) aku kembali memasuki kelas-kelas yang sangat sepi karena orang-orang belum pada datang "huft...." aku menarik nafas panjang dan duduk di kelas tak sambila baca buku biasa yang ku baca berulang ulang kemudian satu-persatu teman-teman kelas datang dan tak lama 
"assallamuallaikum"
suara salam itu yang tak asing lagi di telinga ku ternyata benar saja bapak sudah masuk kekelas dan duduk di banagku bapak tersenyum dengan manisnya dan saat itu mulai mata kuliah pada hari ini bapak menjelaskan tentang infomasi data, informasi data itu sendiri merupakan
 
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
setelah bapak menjelaskn itu kamudian bapak memanggil beberapa teman ku Ari,Amir & Agus kemudian bapak menjelaskan tentang teori data informasi saat itu bapak bilang teori itu lebih susah belajarnya ketimbang praktek langsung iya sih menurut ku juga begitu.
        sampai sekarang kami sudah saling mengenal bapak presepsi yang salah itu mulai terkikis dari pemikiran ku ternyata ia adalah orng yang menyenangkan walau terkadang memang ia sedikit tegas dan ada beberapa teman kelas kami di keluarkan namun ia tetap orang yang penyanang  figur yang menurut ku “Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.” ya seperti itulah dosen kami yang satu ini
       hmmm dan pada akhirnya firasat-firasat yang ku rasakan dan apapun yang tak ku mengerti tentang duni dapat ku pahami bahwa hidup itu hanya pengulangan dan lagi-lagi di ulang bagaikan dejavu namun tetap masuk akal :)
 terakhir ingatlah bahwa  " Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?”
jadi hidup itu singakat saja hatus di maknai dengan indahnya! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar